Sabtu, 28 April 2012

Roro Jonggrang

Rara Jonggrang, Lara Jonggrang atau Roro Jonggrang adalah sebuah legenda atau cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita ini menceritakan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan kutukan untuk sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Dongeng ini juga menceritakan asal mula 
1. Candi Sewu,
2. Candi Prambanan, 
3. Kraton Ratu Boko,
4. Arca Dewi Durga
yang ditemukan dalam Candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".

Konon di daerah Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur , dipimpin oleh Raja bernama
Raja Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Prabu Bandung Bondowoso yang gagah, sakti dan pemberani.
Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh Raja Danawa (Raksaksa) pemakan manusia bernama Prabu Baka.  Prabu Baka dibnatu oleh seorang raksaksa bernama Patih Gupala. Meskipun dari bangsa raksaksa, tetapi Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Roro Jonggrang.

Demi memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, Prabu Baka , Patih Gupala beserta pasukannya menyerang Kerajaan Pengging. Pertempuran sengitpun terjadi, banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Akibatnya rakyat Pengging menderita, kelaparan, kemiskinan, kehilangan harta benda, dan banyak anggota keluarganya yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Maya mengirimkan putranya , Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Berkat kesaktian Bandung Bondowoso akhirnya Prabu Baka kalah, dan Patih Gupala segera melarikan diri menuju Kerajaan Baka ketika ia telah mengetahui bahwa Prabu Baka telah meninggal.

Patih Gupala segera melaporkan atas kematian Ayahnya kepada putrinya yaitu Rara Jonggrang. Mendengar kematian ayahnya, Rara Jonggrang merasa sedih dan Kerajaan Baka pun jatuh ketangan Kerajaan Pengging. Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk kedalam Kraton Istana Baka. Ketika pertama kali melihan Putri Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan sang putri. Bandung Bondowoso kemudian melamar Rara Jonggrang, tetapi ia menolaknya dengan alasan ia tidak mau menikah dengan orang yang telah membunuh ayahnya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk Rara Jonggrang agar mau dipersunting olehnya, akhirnya Putri Rara Jonggrang mengajukan dua syarat pada Bandung Bondowoso yang sangat mustahil dilakukan, yaitu :
1. Rara Jonggrang meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur jalatunda
2. Rara Jonggrang ingin dibuatkan 1000 Candi untuknya 
Walaupun itu mustahil dilakukan , namun Bandung Bondowoso tetap menyanggupinya


Sang Pangeran berhasil membuat Sumur Jalatunda. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang mencoba mentipu daya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun kedalam sumur untuk memeriksanya. Setelah Bandung Bondowoso turun kebawah, Rara Jonggang menyuruh Patih Gupala untuk mengubur Bandung Bondowoso hidup-hidup dengan menggunakan batu, namun dengan kesaktiannya Bandung Bondowoso bisa keluar dengan selamat. Bondowoso sempat marah, namun dengan rayuan dan kecantikan Rara Jonggrang akhirnya Bondowoso luluh kembali.


Untuk mewujudkan syarat keduanya, Bandung Bondowoso melakukan semedi dan memanggil makhluk halus, jin, genderuwo, setan dan dedemit. Dengan bantuan makhluk halus ini Bandung Bondowoso dapat menyelesaikan 999 Candi.


Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa Bondowoso telah berhasil membuat Candi untuknya, maka ia segera membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan desa untuk menumbuk padi. Ia memerintahkan untuk membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa sudah pagi, maka para makhluk halus lari bersembunyi ke dalam perut bumi. Akibatnya hanya 999 Candi yang dibuat oleh Bandung Bondowoso dan ia telah gagal memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Rara Jonggrang.

Ketika Bandung Bondowoso mengetahui bahwa itu adalah hasil kecurangan dari Rara Jonggrang maka ia kembali marah , murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu. Sang Putri berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir.

Menurut kisah ini Situs Keraton Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, 
sedangkan 999 Candi yang tidak rampung kini dikenal dengan Candi Sewu , di arca Durga di ruang utara Candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "Gadis yang ramping".

Animasi Video Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso

Ada penafsiran lainnya bahwa
Bandung Bondowoso merupakan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya)
Roro Jonggrang merupakan Pramodyawardhani (Anak R.Samaratungga, Istri Rakai Pikatan)
Prabu Baka merupakan Raja Samaratungga (Wangsa Sailendra)

Minta Komentar, Kritik , dan Saran
Terimakasih :)

Malin Kundang

Malin Kundang adalah cerita yang berasal dari Sumatra Barat. Cerita rakyat tentang anak durhaka kepada orangtuanya, dan kemudian di kutuk menjadi batu yang sekarang berada di Pantai Air Manis , Padang.
Cerita rakyat yang mirip dengan Malin Kundang adalah berasal dari Malaysia yaitu Si Tenggang. Yang ditulis oleh Walter William Skeat.

Hiduplah janda dan seorang anak laki-lakinya yang tinggal di daerah Pantai Air Manis , Sumatra Barat.
Ayah Malin tidaklah kembali ketika ia memutuskan untuk pergi merantau ke negeri seberang karena keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Maka pada saat itu, Malin Kundang yang menggantikan posisi Ayahnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan. Dan Ibunya yang bernama Mande Rubaya.
Suatu ketika, Malin meminta izin kepada Ibunya untuk pergi mengadu nasib di Kota. Ibunya sempat menolak karena teringat dengan Ayah malin yang tak pernah kunjung kembali. Namun akhirnya Malin berhasil membujuk Ibunya agar ia bisa pergi merantau.

Ditengah perjalanan , kapal yang ditumpaki Malin dibajak oleh pembajak laut. Semua perlengkapan, barang-barang diambil oleh pembajak dan semuanya di bunuh , namun malin berhasil selamat dari maut. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, dan pada akhirnya Malin memutuskan diri untuk berlabuh disebuah desa dekat pantai. Namun desa tersebut amat sangat makmur dan subur.Malin bekerja dengan ulet dan pantang menyerah. Bahkan ia sudah mempunyai anak buah lebih dari 100 orang. Malin seketika kaya dan mempersunting gadis cantik di desa tersebut.

Berita bahwa Malin Kundang telah suksespun terdengar sampai telinga sang Ibu. Ibu merasa bangga, anaknya Malin Kundang kini telah menjadi saudagar kaya. Setiap hari Ibu Malin selalu pergi ke dermaga kapal untuk menantikan kedatangan anaknya. Setelah lama menikah dengan gadis tersebut, malin memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya beserta istri dan anak buahnya. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal mewah langsung mendekati kerumunan orang yang sedang melihatnya. Mande Rubaya yakin , bahwa itu adalah anaknya Malin Kundang yang sekian lama pergi untuk merantau yang kini datang.

Mande Rubaya mendekati Malin
"Malin,anakku, mengapa engkau pergi begitu lama tetapi tidak memberikan kabar pada Ibu?"
Mande Rubaya sambil memeluk Malin. Namun Malin marah kepada Ibunya, dan mendorongnya hingga jatuh. Ia tidak mengakui Mande Rubaya sebagai Ibunya karena Mande Rubaya menggenakan pakaian yang jelek,kotor dan compang-camping. Malin merasa malu terhadap istrinya.

Namun, Mande Rubaya merasa Malin sudah berubah dan menjadi anak yang durhaka padanya. Ia berdo'a pada Tuhan "Oh,Tuhanku. Seandainya benar dia anakku , maka aku sumpahi dia menjadi batu"
Seketika itu yang Malin kembali berlayar bersama istri dan anak buahnya terkena badai yang sangat dahsyat. Setelah itu tubuh Malin Kundang menjadi kaku dan menjadi batu karang yang berbentuk seperti orang sedang sujud meminta ampunan kepada Ibunya.

Animasi Malin Kundang, Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran
Terimakasih :)











Legenda Ratu Pantai Selatan

RATU PANTAI SELATAN
Ratu Pantai Selatan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer dikalangan masyarakat Jawa dan Bali (bagian selatan). Kepercayaan masyarakat akan adanya penguasa Lautan di Selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal oleh Suku Sunda dan Suku Jawa. Orang Bali juga meyakini akan adanya penguasa di Pantai Selatan ini.

Tidak diketahui dengan pasti kapan legenda ini ada, namun legenda ini mecapai tingkat tertinggi pada penguasa Kraton dinasti Mataram Islam (Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Yogyakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut.

Panggung Sangga Buwana
Pada waktu tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan di Pantai Paranggupita, Wonogiri kepada sang ratu. Panggung sangga buwana di kompleks Kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkrama Sunan dan Kanjeng Kidul . Konon sang Kanjeng Ratu tampil sebagai perempuan muda nan cantik pada saat bulan muda hingga purnama , tetapi berangsur-angsur menua dan buruk rupa pada saat bulan mati.

Versi Jawa
Dalam keyakinan masyarakat Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia yang bernama Nyi Rara Kidul . Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu pengunjung pantai wisata selalu diingatkan agar tidak menggunakan pakaian berwarna hijau.
Pantai Selatan Pulau Jawa = Pelabuhan Ratu, Pangandaran dan Cilacap
Pantai di Selatan Yogyakarta = Semenanjung purwa di ujung timur.

Versi Sunda
Di kalangan masyarakat Sunda, beranggapan bahwa Ratu Kidul merupakan titisan dari Kerajaan Padjajaran  yang bunuh diri di laut karena penyakit yang ia derita. Sehingga Ratu Kidul di usir.

Dalam kepercayaan Jawa, bahwa tokoh ini dianggap bukanlah Ratu Laut Selatan yang sesungguhnya, melainkan diitentikkan dengan Nyi Rara Kidul, pembantu setia Kanjeng Ratu Kidul. Hal ini berdasarkan kepercayaan bahwa Ratu Kidul berusia jauh lebih tua dan menguasai Laut Selatan jauh lebih lama sebelum Kerajaan Padjajaran.

Sedekah Laut : Masyarakat pantai selatan biasa untuk memberikan persembahan untuk penguasa pantai selatan ini, agar tujuannya untuk memperbaiki penghasilan para nelayan.
Upacara ini biasa dilakukan para nelayan di Pantai
1. Pelabuhan Ratu
2. Ujung Genteng, Jawa Timur
3. Pangandaran
4. Cilacap
5. Sakawayana

Animasi video tentang Ratu Pantai Selatan menurut Versi Sunda

Mohon komentar, Kritik dan Sarannya.
Terimakasih :)

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Udara yang sejuk, ditumbuhi pohon pinus dan hamparan kebun teh yang sangat luas. Terletak di sebelah utara Kota Bandung
Legenda Cerita Rakyat tentang Gunung Tangkuban Perahu
Asal usul gunung ini selalu di kaitkan dengan Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Dayang Sumbi ialah ibu dari Sangkuriang. Dalam cerita ini, Sangkuriang jatuh cinta kepada ibunya sendiri. Namun untuk menggagalkan niat sangkuriang untuk menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat kepada Sangkuriang agar dibuatkan perahu dalam semalam.
Dayang Sumbi terus berdo'a meminta kepada Hyang Widhi Wasa agar Sangkuriang gagal dalam membuat perahu itu. Ketika usahanya membuat perahu itu gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu. Sehingga mendarat dalam keadaan terbalik.
Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Perahu.

Terdapat video tentang Gunung Tangkuban Perahu dalam Versi Bahasa Inggris
Selamat menyaksikan......


Tinggalkan Komentar, Kririk dan Sarannya.
Terimakasih :)

Ngaben

Ngaben adalah : Upacara pembakaran jenazah atau Kremasi yang di lakukan Umat Hindu di Bali. Dengan ritual seperti itu, maka jenazah yang meninggal dapat mencapai nirwana dan hidup kembali dikehidupan yang akan datang (reinkarnasi). Jenazah diletakan selayaknya orang yang sedang tidur , dan keluarga yang ditinggalkan beranggapan bahwa orang yang meninggal itu sedang tertidur.
Jenazah tersebut di simpan di peti mati atau sarcophagus yang menyerupai Lembu yang terbuat dari kayu atau kertas. Ngaben juga tidak harus dilakukan dengan segera. 
Untuk kasta yang lebih tinggi , melakukan ritual ini dalam waktu 3 hari
Untuk kasta yang lebih rendah, jenazah terlebih dahulu dikuburkan dan kemudian di kremasi secara bersama-sama. 
Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat karena mereka sangat menghormati leluhur dan juga orangtua yang sudah tiada. Dan di Bali terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami Reinkarnasi tersebut akan kembali dalam lingkaran keluarga, contohnya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orangtuanya.

Bisa disaksikan lewat Video berikut :
Ngaben Mengantar Atma Menuju Nirwana - Potret SCTV




Tinggalkan komentar , saran dan kritiknya :)
Terimakasih...