Senin, 30 Juli 2012

Cupumanik - Perkenankan Aku Mencintainya Lyrics

Saat ku memilihmu, rasa ini mengalir...begitu saja...
Tak hiraukan apapun
Bisikan hati tunjukan arah menuju mu...

Ribuan hari yang dilalui untuk menjaga ikatan indah ini
Tak pernah terbayangkan...
Terkoyak karena mungkin Tuhan tak berkenan

Mungkinkah terlalu awal, semua kisah ini, harus berakhir...
Akankah kita menunda, hingga matahari, senja tak tersisa...

Ku tau kita hanya
Jalani garis tangan
Ketulusan akan datangkan jawaban
Rahasia kisah kita...

Tuhan....
Kirimkan makna kisah ini
Kisahku datangkan tanya...

Karena...
Keyakinan yang tak sama
Kisahku diakhir waktu
(Kisahku datangkan tanya, kisahku diakhir waktu)

Tuhan....
Kirimkan makna kisah ini
Kisahku datangkan tanya...

Karena...
Keyakinan yang tak sama
Kisahku diakhir waktu


Tuhan....
Aku tahu...kita memang tak saling bicara
Tapi izinkanlah aku untuk pertanyakan ini
Smoga kau terima...apa yang telah kupinta untuk bersama dirinya

Sandy - Cemburu Lyrics

Ku lelah terus menjadi
Seseorang yang selalu ada untukmu
Ku ingin hubungan lebih
Yang kau rasakan padanya kuinginkan juga

Ku cemburu...bila kau dengannya
Ku cemburu... karna kau adalah sebagian dari hatiku

Lamanya kesetianku
Menjadi pendengarmu dan penjaga hatimu
Ku inginkan hubungan yang lebih dari dia
Tau kah kau aku menderita demi cinta

Ku cemburu...bila kau dengannya
Ku cemburu... bila kau dengannya
Dan aku harus melihatnya

Ku cemburu... bila kau dengannya
Ku cemburu... karna kau adalah sebagian dari hatiku

Ku cemburu...
Ku cemburu... karna kau adalah sebagian dari hatiku

NB : lirik ini mewakili penulis yang selalu menjadi pendengar setia. Tapi penulis selalu ikhlas, sekalipun memang sakit rasanya. Mencoba bersikap legowo, dan menerima, sekalipun tidak bisa dipungkiri cemburunya rasa ini. Tapi karena dia bukan siapa-siapa, jadi ya sudah :)

Yang Kumau - Krisdayanti Lyrics

Seringnya ku berpikir sampai penat
Tak jua kutemukan jalan keluarnya
Jika memang bukan ini sudah tamatkanlah

Karna tak mau waktuku terbuang
Jangan memaksakan ini
Jika memang bukan yang ini
Karena sesuatu yang peka
Buat kita jadi masalah

Yang kumau ada dirimu
Tapi tak begini keadaannya
Yang kumau selalu denganmu

Jika Tuhan mau begini 
Rubahlah semua jadi yang kumau
Karna ku ingin semua berjalan 
Seperti yang kumau

Jangan memaksakan ini
Jika memang bukan yang ini
Karna sesuatu yang peka
Buat kita jadi masalah


Yang kumau ada dirimu
Tapi tak begini keadaannya
Yang kumau selalu denganmu

Jika Tuhan mau begini 
Rubahlah semua jadi yang kumau
Karena ku ingin semua berjalan 
Seperti yang kumau

Reza - Cintakan Membawamu Lyrics

Tiba saat mengerti
Jerit suara hati yang letih meski mencoba 
Melagukan rasa yang ada
Mohon tinggal sejenak
Lupakanlah waktu
Temani air mataku
Teteskan lara, merajut asa
Menjalin mimpi, hendak dan sepi...sepi

Cintakan membawamu
Kembali disini
Menuai rindu membasuh perih
Bawa serta dirimu
Dirimu yang dulu mencintaiku apa adanya

Saat dusta mengalir
Jujurkanlah hati
Kenakan batin jiwamu
Kenangkan cinta seperti dulu
Saat bersama, tak ada keraguan


Cintakan membawamu
Kembali disini
Menuai rindu membasuh perih
Bawa serta dirimu
Dirimu yang dulu mencintaiku apa adanya

Kamis, 26 Juli 2012

Nasihat Eyang Untuk Cucunya

Lama sekali rasanya untuk kuliah yang satu ini
Profesi ekstrim yang bersifat kemanusiaan, dan menolong sesama orang yang membutuhkan bantuan medis. Ya, itulah bekerja di jalur  kesehatan. Butuh waktu 2tahun lagi untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) . Dan koas selama 4 semester untuk bisa mendapatkan gelar (dr) didepan nama kita.
Contohnya : Ch.Leuwisnawa I.Dj , S.Ked  (menjadi) dr.Ch.Leuwisnawa I.Dj .
Amin ya robbal'alamin... Semoga langkah yang penulis ambil tidaklah salah. Semoga ilmu yang penulis punya bisa bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan medis. Ibaratnya kalau penulis sekolah itu masih kelas 3 dari 7 kelas yang ada. Butuh 4tahun lagi untuk mendapatkan itu semua. Tapi jangan patah semangat. Memang kuliah dan menekuni profesi seperti ini tidaklah gampang. Karena yang kita hadapi adalah manusia, penyakitnya yang harus kita sembuhkan , tapi itu semua semata-mata datangnya dari Allah SWT lewat tangan kita. Kita itu sebagai perantara akan kebesaran Allah SWT (Allah Almighty).
Harus selalu ikhlas dan rajin untuk membaca buku yang benar-benar tebal, meminta ilmu atau bertukar pengalaman dengan para dokter senior. Jangan malu untuk bertanya. Tidak apalah dikatakan orang rese juga, resenya kalau mencari ilmu ya tidak masalah.
Penulis suka berbagi cerita dengan eyang. Kebetulan eyang dari penulis adalah seorang dokter lulusan 'STOVIA' atau 'Geneeskundige Hoogeschool' atau 'Ika Daigaku' atau yang sekarang lebih dikenal dengan 'Universitas Indonesia' (UI). Beliau hebat, tidak seperti penulis. Cara bicaranya juga enak untuk disimak, penjelasan-penjelasannyapun. Tetapi eyang sudah sangat sepuh sekarang. Beliau hanya menghabiskan waktu di pura dengan suaminya. Mendekatkan diri pada sang pencipta. Banyak buku-buku yang penulis ambil dari eyang. Bukunya banyak yang menggunakan bahasa Belanda dan Inggris. Karena dulu negara kita di jajah oleh Belanda.
Beliau bercerita tentang pengalamannya kenapa bisa menjadi dokter?
Beliau jawab, "karena dulu tenaga medis sangatlah kurang. Kebetulan orangtua mendukung, untuk menjadi seorang dokter jaman dulu sangatlah susah. Kemampuan , otak yang dipakai, tidak seperti sekarang, apa-apa harus uang, kalau tidak ada uang, ya silahkan cari yang lain atau gugur. Makannya sekarang banyak malpraktek , karena kualitas atau kemampuan dari individunya sangat rendah, bukannya merendahkan. Tetapi inilah kenyataannya, secara kasat mata atau orang awam bilang, jadi dokter itu 'angel' (bahasa jawa) alias susah. Butuh keterampilan, ketekunan, keramahan, senyum,sapa, berbagi ilmu dengan sesama dokter. Ini yang perlu di komunikasikan. Jadi dokter itu dasarnya harus kuat, kalau orang mau bikin rumah itu pondasinya harus kuat sebelum menopang tembok, kayu dan gentengnya. Rajin baca buku, rajin belajar, bertanya dan menimba ilmu, ikut seminar, dipraktikan, maka ini tidak akan rugi. Yang eyang perhatikan selama ini, dokter sekarang kebanyakan asal-asalan. Seperti tidak ada etikanya. Mereka lupa akan tugasnya, terlalu enak memakai jas putihnya. Padahal jas putih dan stetoskop yang iya kalungkan dilehernya bisa mematikan dirinya sendiri. Jadi dokter bukan untuk gaya-gayaan. Tapi ini sebuah tugas mulia , beban yang harus ditanggung , karena ini sudah menjadi pekerjaan paten. Tidak bisa dirubah. Beda dengan orang ekonomi, yang bisa kerja kemana saja. Kalau sekolah itu seperti jurusan IPA, IPS, Bahasa. Nah, kalau kuliah yang bisa kemana-mana itu jurusan Ekonomi (IPS) , mereka bisa kerja kantoran, swasta, pemerintahan, dinas instansi, sekolah, dll. Tapi kalau kuliah jurusan Kedokteran (IPA) , masa mau kerja jualan? Tambal ban? Atau yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan dunia kedokteran? Wah ini gawat namanya. Ingat, dokter itu tidak gampang , butuh proses yang panjang. Eyang umur 40tahun saja masih pegang baca buku. Banyak sekali ilmu yang bermanfaat untuk diserap, diambil sarinya. Sampai sekarang mau umur 80 tahun pun masih sempat-sempatnya baca buku. Apalagi kamu yang masih muda. Generasi muda harus bisa bertanggungjawab untuk kedepan. Jangan mencontoh dan meniru hal-hal yang tidak baik. Ingat , dokter punya etika. Kedepankan rasa kemanusiaan dan berjiwa penolong. Ini semua dari Tuhan, Tuhan Hyang Widhi Wasa, kalau untuk bagus, Allah SWT. Bacalah Al-Qur'an, disana banyak tersimpan rahasia tentang kesehatan. Jangan pernah sungkan untuk bertanya pada siapapun, apapun sukunya, agamanya, rasnya, seorang dokter jangan pernah melihat itu. Semuanya sama, rekan kerja kita, ingat tattwamasi ya...rasa saling memiliki. Berjiwa besar menjadi seorang dokter. Jangan pernah menyerah sama waktu. Kamu masih muda, 16 tahun sudah sekolah dokter yang seharusnya masih duduk dibangku SMA. Hebat. Eyang tau ini bukan kemauan kamu, tapi eyang yakin, gus bukan anak bodoh, karena sejatinya orang itu tidak ada yang bodoh, tetapi dibedakan antara yang malas dengan yang rajin. Maka rajinlah, mumpung masih muda. Kalau sudah tua seperti eyang, dan belum bisa memberikan apa-apa, kalian mau jadi apa nanti? Lihat 24 figura disana. Itu penghargaan yang eyang dapat waktu tugas kemanusiaan di Amerika tahun 1957, Darwin Australia, India, dan tugas di Yunani. Aji kamu masih kecil, sudah eyang bawa kemana-mana dia. Tetapi ketika menginjak usia sekolah, eyang putuskan untuk dia sekolah di Indonesia saja. Untung eyang akungmu bukan dokter, dan untung waktu itu baru punya anak satu. Karena eyang dapat tugas selalu di luar, kalau pulang ke Indonesia itu 1bulan sekali dan itu lamanya 4hari, habis itu berangkat lagi. Tapi dibalik itu semua banyak ilmu yang eyang dapat. Kamu harus bisa melebihi eyang. Harus janji ya, kamu harus bisa ngalahin figuranya eyang. Harus lebih dari 24 figura. Bahasa Inggris mu, harus sering dilatih lagi, bekal untuk bisa mendapatkan beasiswa keluar negeri untuk kuliah lagi. Ora et labora. Ingat itu gus, jangan lupa sama Tuhan. Kenikmatan didunia hanya sementara, dokter muda"

Rabu, 25 Juli 2012

Cerita Calon Dokter Profesional

Amin....
Sekitar pukul 18.40wib , ada seorang ibu mengetuk pintu rumah.
"Om...swastyastu..."
Dibukakanlah pintu tersebut oleh eyang. Ntahlah mereka berbicara menggunakan bahasa sunda, penulis tidak mengerti tentang bahasa sunda. Tapi yang penulis lihat, ibu tersebut panik sekali. Dari raut mukanya sudah terlihat kalau ia meminta bantuan pada eyang. Kemudian eyang memanggilku
"bagus...bagus"
"iya yang. ada apa eyang manggil gus?"
 (sambil membawa bubur yang sedang penulis makan)
Tiba-tiba ibu itu meminta tolong pada ku
"Pak dokter, tolong anak saya, dia jatuh dari pohon. Terpeleset, luka di pahanya sangat besar, tolong anak saya pak"
"Tapi bu, nu inda bawa peralatan sama sekali"
Eyang langsung bilang ,
"sudah ada gus, punya eyang di kamar praktek. bawa saja tasnya, disana sudah ada perlengkapan semuanya".
"Ibu rumahnya dimana?" (tanyaku)
"Dekat dari sini pa dokter. Saya istrinya pak nyoman di**ka"

Tek..tiba-tiba niat ku untuk menolong berubah menjadi sebuah kebencian. Penulis benci dengan bapak itu. Dia yang selalu mengataiku "dauh tukad, dauh tukad" dan selalu melihat penulis dengan pandangan yang tidak suka. Dalam hati, PUAS!
"Maaf bu, nu inda bisa bantu. Nu sibuk"
"Tolong pak dokter, tolong anak saya. Maafin suami saya yang suka berkata ga enak sama dokter. Jangan lihat suami saya dok, lihat saya dan anak saya"
"Profesional lah gus, eyang tau kamu tidak suka dengan dia. Tetapi ingat, ada etika kedokteran juga, dimana kamu harus mengedepankan rasa kemanusiaan, buanglah egois kamu. Kalo kamu tidak membantunya dan terlambat, maka kamu bisa terkena sanksi"
"Tapi yang, gus belum jadi dokter sebenarnya"
"Iya justru itu, kamu harus bersikap profesional mulai dari sekarang. Orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Eyang dokter, kamu dokter, sama-sama tau tentang etika. Berangkatlah" (sambil membawakan sarung tangan, dan masker)

Berangkatlah penulis kerumah ibu tersebut. Disana sudah ramai. Dan tanpa basa basi penulis langsung masuk kerumahnya, dan benar saja, luka sayatannya begitu besar, celana dan bajunya penuh dengan darah.
Tidak lama penulis datang, ada dua orang mahasiswa datang. Dia mungkin mengetahui kalau penulis yang akan mengobati anak ini.
Dia bilang, "Pak, saya mahasiswa FKM , IPB. Kita yang bantu bapak"
(Mlongo dalam hati. Emang saya keliatan tua ya? Banyak yang manggil bapak"
"Iya, silahkan. Tolong kalau bisa ambilkan air hangat dan alkohol dirumah eyang saya"
(penulis kira, mereka tidak tahu rumah eyang . Ternyata tau. Gesitnya mereka)
Penulis kasih mereka sarung tangan, mereka yang membersihkan lukanya, dan penulis yang menyiapkan apa saja alat yang akan dipakai. Setelah selesai lukanya dibersihkan dengan alkohol, mereka memanggil penulis. Kemudian saya memberinya antibiotik. Jarum, benangnya, kapas alkohol , gunting, betadin, kain kasa. Dan saya menyuruh salah satu dari mereka ke apotek untuk membelikan obat , sudah penulis tuliskan resepnya apa saja. Salah satu dari mereka berangkat , dan satu masih dengan saya. Sebelum dimulai, saya berdo'a meminta keselamatan sama Allah, agar semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Dengan penuh hati-hati namun yakin akan kesembuhan pasien ini. Maka rasa kemanusiaan dan profesional perlu di kedepankan dalam menangani seperti ini.
Penulis sering sekali menemui kejadian seperti ini. Sudah 6x sekarang menjahit orang yang jatuh dan sayatannya begitu lebar dan panjang. Kerapihan, kehati-hatian yang perlu diperhatikan. Kerapihan saat menjahit luka itu sangat perlu, karena ini pasti akan membekas, bisa hilang menggunakan salp. 20menit waktu yang penulis butuhkan untuk menjahit luka tersebut. Alhamdulillah lagi, anaknya tidur, jadi tidak perlu bersusah-susah menahannya. Selesai menjahit luka kemudian anak IPB tersebut yang membersihkan alat-alat yang tadi penulis gunakan untuk menjahit. Penulis ambil kapas menggunakan betadin, dan dibalut dengan kain kasa dan plester. Insyaallah akan sembuh.

Selesai semuanya, penulis tidak langsung keluar. Penulis memanggil ibu dari anak tersebut
"Ibu, ini sudah selesai. anak ibu saya beri obat tidur dan penahan rasa sakit. Mungkin ini bereaksi malam atau pagi. Ini pasti sakit sekali nanti. Ini surat izin sakit untuk sekolahnya, 4hari dia harus istirahat. Jangan kasih aktivitas apapun. Kalau bisa jangan kena air dulu lukanya, dan ibu nanti rutin menggantikan perbannya. Pagi, siang, dan sore. Nu nyuruh anak tadi untuk membelikan semua obat, dan perlengkapan lainnya"
"Tapi pak dokter, ibu ga ngerti gimana caranya gantiin perban?"
"Nanti nu kesini bu kalau ibu inda bisa"
"Jangan pak dokter, biar saya saja yang membantu bapak. Rumah saya dekat didaerah sini juga" (sahut anak IPB tersebut)
"Oh,iya. Silahkan..." (Alhamdulillah dalam hati)
Tanpa basa basi banyak, penulis pamit, waktu sudah menunjukan jam 19.20wib. Belum sholat magrib dan sholat isya. Akhirnya di mushola , penulis berhenti untuk sholat, dan warga sekitar rasanya aneh melihat penulis masuk mushola dan sholat. Mungkin mereka pikir penulis masih beragama Hindu, karena eyang penulis seorang tokoh agama Hindu. Setelah selesai sholat, penulis melihat bapak yang selalu menyindirku 'Dauh Tukad' ada didepan mushola. Tetapi penulis tidak langsung keluar , sengaja di dalam mushola dulu. Dia tetap menunggu. Dan penulis keluar , untuk pulang kerumah.
"Wisnu...." (dia memanggil penulis)
"Iya, ada yang bisa nu bantu,pa?"
"Maafin bapak ya, selalu bilang dauh tukad dauh tukad"
"Inda apa , ini karma untuk bapak. Nu sudah memaafkan bapak. Permisi pak, nu mau pulang" (dengan agak kesal)
"Ini nu, ada ucapan terimakasih untuk kamu yang udah ngobatin anak bapak" (ngasih amplop)
"Inda usah pak. Gratis. Pura yang bayar. Permisi ,pak" (penulis sudah sangat kesal denggannya)

Pulang sampai rumah, eyang bertanya
"Gimana gus? Bisa kan?"
"Alhamdulillah ,yang"
"Bayar?"
"Inda yang. Gus bilang pura yang bayar"
"Ini pak dokter uang bayarannya" (ngasih Rp.250.000)
"Hah? banyak banget eyang?"
"Emang segitu kalau dokter spesialis. Mahal. Pengalaman soalnya."
*Ketawa bareng akhirnya*

Tidak lama ada yang mengetuk pintu rumah kembali. Penulis bukakan pintunya, ternyata anak IPB tersebut yang tadi membantu penulis...
Nara & Talitha : "Om...swastyastu, dok"
Penulis : "Oh, iya, silahkan masuk"
(Mereka masuk rumah)
"Ada yang bisa saya bantu?"
N : "Engga dok, kami cuma ingin main. Perkenalkan dok, saya Nara dan teman saya , Talitha. Kami mahasiswa FKM IPB, dok."
Penulis : "Pekenalkan juga, nama saya wisnu, panggil nu saja sudah cukup. Kalian semester berapa?"
L : "Kami masuk semester 3 dok. 2 tahun yang lalu kami jadi mahasiswa"
N : "Dokter, praktik dan tinggal dimana?"
Penulis : "hahaha...nu masih mahasiswa , beda 1 tingkat lebih dulu dari kalian. Nu FK universitas di kalimantan. Tapi rencana ada mau pindah ke luar negeri. Atau nanti ambil spesialisnya"
L : "wah....ta kira udah dokter beneran. Ternyata masih mahasiswa juga. Soalnya dari penampilannya pas seperti dokter, dan dari cara nulisnya juga udah cepet. Khas tulisan dokter seperti sandi rumput dan cuma apoteker aja yang ngerti"
Penulis : "Iya ta, kebetulan sudah diajarkan juga cara nulisnya dokter yang cepat itu seperti apa. hahaha... Kalian asli bogor?"
N : "Bukan dok, talitha dari Solo , Nara dari Singaraja"
L : "Ka dokter cucunya sulinggih ya?"
Penulis : "Itu eyang nu, eyang dari aji. Kebetulan lagi libur , main main disini jadinya. Kenapa kalian inda pulang ke rumah? Bukannya lagi libur ya?"
L : "Kami anggota BEM ,ka . Males juga pulang . Masih ada yang harus kami selesaikan" (sahut litha)
N : "Dok, nanti mau ambil spesialis apa?"
Penulis : " Insyaallah , Ortopaedi dan Traumatologi"
N : "Wah..keren sekali dok"
L : "mmmm...maaf ka, mungkin saya lancang. Ka dokter islam ya?"
Penulis : "Iya, nu muslim. Kenapa?"
L : "oh...engga ka" (canggung)
Penulis : "Maaf, kalian beragama apa?"
N : "Saya hindu dok. Kalau litha, dia mau di wisudi widhani. Rencananya dekat ini dok"
Penulis : " Sudi Widhani?" (suara pelan) "Tadinya litha beragama apa?" (maaf kalo nu lancang)
L : "Saya,muslim, ka"
Penulis : "Oh...muslim. Kalian pacaran ya?"
N : "Enggak enggak ka, enggak. Dia teman saya. Saya udah punya pacar ko"
Penulis : "Sudah-sudah, kita bicara diluar saja. inda enak disini"
(Akhirnya kita keluar rumah)
Penulis : "Litha kenapa ingin masuk hindu?"
L : "ga tau ka, litha ngerasa nyaman jadi umat hindu, ngerasa ada kedamaian di hati yang sebelumnya litha belum pernah rasain. Mungkin kalo ortu tau, mereka akan kecewa, tapi litha ga bisa bohong sama diri sendiri ka. Makannya litha minta bantuan sama Nara, karena dia umat Hindu. Dia yang mengajari saya tentang sembahyang dan hal-hal kecil mengenai agama Hindu"
Penulis : (menghela nafas) "Al-Kafirun ayat 6. Lakumdinukum Waliyadin. Untukmu agamamu , Untukku agamaku. Apapun agama dan keyakinan kita, kita harus tetap perofesional. Nu juga inda menutup diri , dan terimakasih atas bantuan dari kalian tadi. Mahasiswa IPB. Beda keyakinan bukan halangan untuk kita, tetapi dengan adanya toleransi dan saling menghormati ini akan membuat kita menjadi bersatu dalam membangun perbedaan yang ada. Apalagi seorang yang bekerja dalam bidang kesehatan. Inda perlu lihat siapa dia , dia siapa. Kalau ada yang membutuhkan kita, maka kapanpun kita harus siap. Tanpa harus memandang SARA. Karena kita bekerja bukan di bidang politik, ada etika kedokteran dan mungkin di kesehatan masyarakatpun ada etikanya juga. Pakai dan pergunakanlah. Untuk litha, kelak kalau kamu sudah di wisudi widhani, nu titip. Jangan main-main dengan agama. Pertanggungjawabkan semua itu ya. Nu percaya sama kalian"

*Hari sudah semakin malam*
Nara : "dok, kami pamit pulang"
Penulis : "Oh, iya. Hati-hati ya, terimakasih sudah main kemari. Kalau ada apa-apa datang saja kemari"
Litha : "Terimakasih ka, atas ilmunya"
Penulis : "Pasti.."
Litha : "Permisi ka, selamat malam"
Penulis : "Malam juga. Hati-hati dijalan"

Baru saja beberapa menit yang lalu mereka pulang dari rumah penulis. Senang punya kenalan baru yang baik seperti mereka. Ada kecewanya juga dengan sikap litha , tetapi ya sudahlah, mungkin itu garis hidupnya yang ingin memeluk Hindu dan pulang kejalan Dharma. Jangan memandang SARA, karena ini profesi yang menyangkut nyawa orang. Siapapun partner atau pasien kita, maka dia merupakan salah satu bagian dari diri kita. Maksudnya , partner yang beda SARA kalau sudah masuk dalam dunia kesehatan sekalipun beda ahli atau bidangnya, maka mereka tetap partner kerja kita. Harus kompak antara Dokter, Suster, Perawat, Bidan dan tenaga medis lainnya. Begitu juga dengan pasiennya, siapapun mereka , kalau mereka butuh pertolongan dari kita, maka tolonglah. Allah akan senantiasa selalu memberikan rahmat untuk orang-orang yang mau berusaha dalam menjalani hidup ini...

dr.Ch.Leuwisnawa I.Dj , SpOT

Criminal - Britney Spears


He is a hustler, he's no good at all
He is a loser, he's a bum, bum, bum, bum
He lies, he bluffs, he's unreliable
He is a sucker with a gun, gun, gun, gun
I know you told me I should stay away
I know you said he's just a dog astray
He is a bad boy with a tainted heart
And even I know this ain't smart

[Chorus:]
But mama I'm in love with a criminal
And this type of love isn't rational, it's physical
Mama please don't cry, I will be alright
All reason aside I just can't deny, love the guy

[Verse 2:]
He is a villain by the devil's law
He is a killer just for fun, fun, fun, fun
That man's a snitch and unpredictable
He's got no conscience, he got none, none, none, none
Oh-aaall I know, should've let go, but no
'Cause he is a bad boy with a tainted heart
And even I know this ain't smart

[Chorus:]
But mama I'm in love with a criminal
And this type of love isn't rational, it's physical
Mama please don't cry, I will be alright
All reason aside I just can't deny, love the guy

[Bridge:]
And he's got my name
Tattooed on his arm
His lucky charm
So I guess it's OK
He's with me
And I hear people talk (people talk)
Try to make remarks
Keep us apart
But I don't even hear
I don't care

[Chorus:]
'Cause mama I'm in love with a criminal
And this type of love isn't rational, it's physical
Mama please don't cry, I will be alright
All reason aside I just can't deny, I love the guy

(Oh-aaall I know)
Mama I'm in love with a criminal
(Should've let go)
And this type of love isn't rational,
(But no)
It's physical
(Oh-aaall I know)
Mama please don't cry, I will be alright
(Should've let go)
All reason aside
(But no)
I just can't deny, love the guy

Mu'allaf Ku

Assalamualaikum...
Penulis ucapkan untuk para pembaca semua.
Penulis ingin berbagi cerita dan pengalaman dengan para blogger.
Ucapan pertama, Alhamdulillah dan terimakasih kepada Allah SWT , Tuhan ku yang selalu memberikan jalan terbaik untuk umatnya yang senantiasa meminta pertolonganNya.
Tanggal 10 Juni 2012 kemarin , penulis mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Agung kawasan Samarinda. Disaksikan oleh ustad, ulama, perwakilan warga , dan teman-temanku. 16 tahun penulis memeluk agama tertua di Indonesia, namun 6tahun terakhir penulis berkeyakinan Islam. Karena untuk penulis, antara agama dan keyakinan itu punya arti yang beda. Kalau agama itu hanya sebagai identitas dan belum tentu kita percaya. Kalau keyakinan itu yakin akan segala sesuatu yang kita yakini, dan bisa dijadikan pedoman hidup.

Penulis senang sekali akhirnya bisa menjadi mu'allaf, karena seperti inilah yang penulis inginkan. Mungkin dari  penulis lahir sudah terbiasa dengan lingkungan yang mayoritas Islam, teman-teman, bahkan pembantu di rumahpun Islam semua. Karena kesibukan orangtualah yang membuat penulis untuk belajar agama sendiri, dan susah, karena agama yang saya pegang itu sangat susah untuk dipahami kalau tidak ada yang menuntunnya. Dari saya kecil, sudah sering ditinggal orangtua tugas keluar kota, dan waktu yang saya habiskan hanya dengan pembantu di rumah, kebetulan suami istri kerja dirumah penulis semua, beliau sudah 35 tahun bekerja dirumah penulis. Orangnya sangat taat pada agama, beliau tidak pernah lalai sholat 5 waktu, puasa senin kamis , dan mengerjakan amalan-amalan lainnya. Beliau bernama Pak Ahmad dan Ibu Paimah, dan mempunyai 2 orang anak laki-laki, mereka orang jawa timur.

Kebetulan orangtua penulis tidak fanatik terhadap agama, sangatlah toleransi. Dirumah ada mushola kecil untuk mereka melakukan ibadah. Mereka semua tinggal dirumah orangtua penulis. Mereka sangat baik. Setiap orangtua pergi bekerja, penulis diasuh oleh pa ahmad, dia yang dongeng tentang perahu Nabi Nuh yang terbalik, anak sholeh yang berbakti kepada orangtuanya, cerita Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala, penulis selalu mendengarkan, kalau beliau meninabobokan anaknya selalu dengan sholawat, begitupun juga dengan penulis, rasanya terbawa sampai sekarang.

Usia sekolah, semua teman-teman penulis mayoritas Islam semua, mereka sekolah Madrasah dan ngaji kalau sore, diantarkan oleh orangtuanya. Karena penulis non muslim, jadi sekolah pasraman, dan itu tetap saja buat penulis tidak mengerti. Suatu ketika ada tirtayatra ke Bali. Menggunakan bus, begitu sampai pelabuhan Ketapang, Banyuwangi nyeberang menggunakan kapal  feri. Dan sampai ke Pelabuhan Gilimanuk, rasanya aneh, lihat rumah-rumah disana, terkesan angker, banyak kamboja yang setau penulis banyak terdapat di kuburan , merajan, pura dimana-mana. Aneh sendiri, padahal itu salah satu dari agama penulis. Tapi tidak biasa dilingkungan seperti itu, karena dari penulis kecil terlalu sering lihat masjid, orang adzan sehari 5x, mushola, langgar dsb. Tetapi ketika disana, kaya orang kehilangan sesuatu dan merasa pikun sendiri. Kebanyakan diam selama penulis disana, rasanya ingin cepat-cepat pulang (nyeberang ke jawa lagi).

Mungkin penulis terbawa suasana, atmosfer di sekolah juga Islami semua. Sering sekali mengucapkan salam, ketika memberi salam pada guru atau bertemu dengan teman. Sebelum pelajaran dimulai, ada waktu 15 menit untuk mengaji , berdo'a dan memberi salam pada guru. Setiap hari dan itu rutin dilakukan. Yang non muslim hanya diam, mendengarkan silahkan , engga juga tidak masalah. Asal jangan ribut selama ngaji sedang berlangsung. Kebanyakan pada diam mendengarkan. Kalau khatam Al-Qur'an , setiap kelas mengadakan acara syukuran, buat tumpeng dan dimakan bersama-sama. Kebanyakan Kristen dan Katholik di sekolahku yang non muslim. Mereka juga bernasib sama seperti penulis, serba kekurangan , tetapi kalau mereka kan walaupun minoritas tapi minoritas banyak, dan mudah dijumpai perkumpulannya.

Pertama kali pegang Al-Qur'an itu lupa kapan, tapi yang jelas di rayu-rayu teman perempuan di kelas. Awalnya bercanda-bercandaan, tapi 6 perempuan ngeroyok penulis biar pegang Al-Qur'an, karena sebelumnya tidak pernah pegang sama sekali, apalagi untuk melihat isi didalamnya. Awalnya penulis tolak, lari, dikejar juga sama mereka. Pas ketemu laginya gara-gara ada panggilan speaker untuk penulis, pas itu mereka ngeduluin penulis di ruang pengeras suara, kena juga akhirnya, tangan sampai ditahan 4 orang biar penulis tidak melarikan diri lagi. Begitu sampai kelas, mereka bilang, ayo pegang aja ga akan meledak ko. Akhirnya penulis pegang dan sama mereka suruh buka. Ya penulis buka dengan muka bingung, mana cara bukanya salah dan terbalik pula. Takut sebenarnya, takut dosa. Mereka malah minta tolong sama penulis, karena esok mereka akan ulangan agama dan semuanya dari Al-Qur'an, mereka mengajariku cara mencari di daftar isi, mereka menjelaskan apa itu juzz, ayat dan surat. Biar esok hari mereka ulangan , penulis bisa bantu mereka, penulis tolak awalnya, tetapi mereka mukanya muka-muka kasihan semua, jadi penulis mau dan mereka mulai menjelaskan pada penulis. Singkat cerita sampai rumah. Penulis membawa Al-Qur'an tersebut di tas. Untuk mempelajari yang tadi teman-teman minta tolong pada penulis, agar esok bisa membantu mereka. Penulis memang tidak mengerti arabnya, tetapi penulis membaca yang di terjemahannya. Luar biasa isi dalam Al-Qur'an, kitab suci setebal itu penulis baca sampai selesai. Seakan-akan kita sedang diceritakan tentang kejadian di masa lalu dan masa yang akan datang, akan kebesaran Allah dengan segala kemampuannya, Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakan, Allah adalah Esa, satu dan tunggal. Tidak ada yang bisa menyamainya. Pengalaman pertama membuka Al-Qur'an dan membaca terjemahannya, dan ternyata setiap hari yang teman-teman baca itu artinya seperti ini. Karena setiap pagi selalu ditulis di papan tulis , apa saja yang akan dibaca, surat, dan ayat berapa dan sampai ayat berapa.

Penulis sering sekali melihat orang sholat, memang awalnya aneh, kenapa mereka beribadah seperti itu? Tidak ada patokan apapun didepannya , hanya patokan arah kiblat yang mereka pakai. Dan penulis tanya ke Ibu Paimah, beliau kaget penulis bertanya tentang Islam.
"Jangan tanya-tanya Islam , den. Nanti saya dimarahin tuan" , jadi penulis cari Pak Ahmad, ragu untuk tanya ke beliau. Pas beberapa hari sebelum bulan Ramadhan waktu itu, beliau sedang melihat hilal dengan menggunakan alat sederhana, ntah terbuat dari apa. Penulis tanya kepada beliau, beliau menjawab untuk mengetahui kapan bulan ramadhan. Karena penulis awam dan tidak mengerti akan itu, penulis meminta Pak Ahmad untuk mengajari bagaimana kita bisa melihat bulan Ramadhan tiba. Orang yang mengajarkan penulis tentang hilal, letak dan semuanya itu Pak Ahmad, orang pertama yang mengajarkan pada penulis secara langsung, kebetulan dirumah ada 2 teropong. Jadi semakin jelas tentang apa yang beliau ajarkan pada penulis. Kebetulan penulis suka dengan dunia astronomi dan fisika, penulis mengerti yang dimaksud oleh Pak Ahmad. Namun secara Islam nya yang penulis tidak mengerti. Beliau itu pintar dan cerdas, dari cara berbicara dan menjelaskannya pun beda. Namun Pak Ahmad bilang
"Bapak orang miskin, den. Sekolah saja, bapak sampai harus kerja dulu. Lulusan SMA saja sudah Alhamdulillah. Beda dengan tuan, tuan pintar dan anaknya orang berada. Makannya nasib kami berbeda, tuan jadi hakim , bapak cuma ikut kerja dengan tuan, anak-anak bapak saja di sekolahkan sama tuan, tuan sama nyonya itu baik dengan keluarga bapak. Kalau tidak ada tuan sama nyonya, mungkin anak-anak bapak di kampung tidak ada yang sekolah".
Sederhana, beliau sangat tekun dalam bekerja, alm.aji sangat percaya padanya, bahkan beliau itu tangan kanannya aji.

Suatu ketika, Pak Ahmad diundang oleh organisasi Islam untuk ikut dalam pemantauan Hilal, beliau mengajak ku untuk pertamakalinya dan penulis sangat senang. Ternyata ramai sekali, ditempat yang sangat tinggi kita memantaunya. Kita bawa teropong , catatan dan jam. Selalu di kordinasikan dengan satu dan yang lainnya. Senang penulis bisa ikut terlibat langsung dengan mereka. Dan akhirnya setiap tahun menjadi tugas rutin untuk penulis, sampai kemarinpun penulis ikut. Apalagi penulis sudah mu'allaf sekarang dan dengan bekal , kemampuan , serta pengalaman yang penulis punya.

Islam itu fleksibel, mudah dan praktis. Beribadah sehari 5x sudah sangat cukup untuk selalu curhat dengan Allah, segala masalah yang penulis rasakan bisa penulis sampaikan pada maha kuasa secara langsung. Selalu penulis berdo'a dimanapun penulis berada, lebih tenang rasanya, tentram.
Islam itu agama yang mengajarkan kita untuk berpuasa, dimana kita bisa merasakan , beginilah rasa laparnya orang yang tidak mempunyai uang untuk membeli makanan , sehingga mereka tidak makan sama sekali. Islam mengajarkan kita menjadi orang yang sederhana, mengajarkan kita untuk berbagi kepada fakir , miskin , dan orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Islam mengajarkan kita berkhitan, dimana itu sangat bagus untuk kesehatan diri kita sendiri (khususnya untuk laki-laki), kalau tidak salah, perempuan juga ada , waktu masih bayi.
Islam mengajarkan kita untuk tidak memakan makanan seperti bangkai, babi, celeng, anjing dsb, karena didalam ilmu kesehatan juga itu memang sangat tidak bagus. Dalam babi itu terdapat parasit dan bakteri berbahaya, terdapat cacing pita (taenia), bayak sekali dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Ada tragedi di bulan april kemarin, penulis memberanikan diri berkata pada aji , penulis ingin mu'allaf , disana penulis dimarah-marahin , ditampar, dimaki-maki, ditentang habis-habisan, karena penulis merupakan anak satu-satunya dan selang beberapa hari dari itu, aji jatuh dari kamar mandi, dan meninggal. Terpukul rasanya. Orangtua satu-satunya meninggal dimana penulis belum bisa memberikan apa-apa untuk mereka. Dan sekarang penulis menjadi yatim piatu, diumur yang masih muda seperti ini. Hidup harus bisa prihatin tanpa orangtua.
Dan tanggal 10 Juni 2012 kemarin, penulis memutuskan diri untuk menjadi seorang Mu'allaf. Semuanya ikut terbawa suasana, sedih yang penulis rasakan , sedih bahagia dan ingat dengan kedua orangtua, coba ada mereka, sekalipun mereka menentang, setidaknya penulis masih bisa melihat mereka dan melakukan sembah bhakti untuk kedua orangtua. Tapi mungkin ini sudah garis dari Allah, Allah tau mana yang baik dan buruk untuk umatnya, mungkin ini udah jalan hidupku, penulis hanya bisa berdo'a, berusaha ,dan tegar. Banyak rintangan didepan yang siap menghadang kapanpun.
Namun penulis berjanji, tidak akan lupa akan identitas penulis sebelum mu'allaf, ada darah hindu buddha yang mengalir didalam tubuhku. Orangtua yang melahirkan , dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Terimakasih atas semua yang telah aji dan bunda berikan untukku...

Maaf kalau ceritanya random. Penulis bingung mau mengurutkannya, sudah terlanjur banyak ketikan. Intinya, penulis yakin atas kuasa Allah SWT, dimana didalam Islam tidak ada penggolongan untuk umatnya. Dimata Allah , semua mahluknya itu sama. Terserah mereka mau bilang penulis seperti apa, penulis yakin akan adanya Allah di hati kita, Allah selalu bersama kita, jangan pernah ragu dengan kekuasaan Allah SWT, karena itu sudah terbukti ada didalam Kitab Suci Al-Qur'an (pedoman hidup umat Islam).

Allah the almighty.

Telfon 2 Jam

*bunyi handphone
Penulis : Assalamualaikum
Ka Suci : Waalaikumsalam... hadduuhh haddddduuhh....
Penulis : hah? maaf , ini siapa? kenapa haduh-haduh?
K'S : kamu ! aku! mantan kamu..
Penulis : *blaga bego* mantan yang mana ya?
K'S : *nada kesel* emang kamu punya berapa mantan? !
Penulis : mmmmmm... berapa ya?
K'S : aduh udah deh bercandanya! gawat-gawat!
Penulis : Gawat kenapa ka? ada masalah ya sama suaminya?
K'S : aduhh........ gimana nih, aku hamil.... aku harus gimana dek?
Penulis : loh kenapa panik ka? bukannya malah senang? selamat ka.. udah bilang ke ka miniq?
K'S : duh...aku belum bilang ke siapapun dek. tadi aku baru test gitu dan hasilnya positif, aku belum siap jadi ibu. sumpah belum siap... aku baru bilang sama kamu, dek.
Penulis : Loh...ini kan kabar bagus ka. Kenapa bilangnya ke dek? Kan suami kaka yang harus tau duluan... Ini berita bagus ka. Inda boleh ada yang ditutup-tutupin.
K'S : Sumpah demi apapun , aku belum siap. Suami ku ada di dompu, dia ada tugas keluar kota.
Penulis : Kaka dimana ini? Bukannya di rumah orangtua ya kata lusi kemarin?
K'S : Jangan dengerin jenengnya lusi. Kaka ada di Kudus ko. Aduh dek , kaka harus gimana?
Penulis : Ka, jangan gila. Itu anugerah dari Allah, banyak pasangan yang mau punya anak tapi belum berhasil. Ini kaka dapat berkah di bulan Ramadhan, terima ka. Jangan ngelakuin hal gila. Ingat ka, etika seorang dokter ya , kaka dokter , dek juga calon dokter. Ada etika juga, ingat ka. Kaka harus banyak bersyukur. Ka miniq sayang sama kaka. Dia pasti senang mendengar berita ini. Kasih tau ka, jangan ngelakuin hal gila ya ka. Kasih tau orangtua juga, keluarga, kerabat, ibu bapak mertua juga. Dek ikut senang ka, karena dek nanti dipanggil om....
K'S : *nangis*
Penulis : Ka, pasti nangis bahagia ya? Iya ka, dek juga ikut seneng dengernya.
K'S : Aku inget kamu dek. 1tahun kamu jadi pacar kaka. Kaka ninggalin kamu hanya karna dominiq datang. Tapi kamu pasti ngerti
Penulis : Iya ka, dek sadar ko. Ini karma buat dek. Inda apa ka, lagian kita tetap saudara, dek juga adeknya kaka. Umur dek juga sama seperti lusi. Kaka jangan segan kalau ada masalah, cerita-cerita sama dek. Jangan dipendam sendiri
K'S : Kamu tepatin janji. Kamu mualaf , kaka seneng dengernya. Kamu ingetkan waktu di Masjid Kudus? Itu awal kaka kenal kamu, wisnu . Walaupun awalnya sama-sama malu, tapi karena niat kita untuk belajar Islam bareng. Dan hubungan kita di aminin banyak semua orang. Kaka berharap banyak dari kamu, dan ga terlintas sama sekali kalo dominiq akan datang. Kaka mau nunggu kamu sampai umur 30 tahun. Tapi maafin kaka ya, kaka ninggalin kamu. Kaka ga mau sebenarnya kamu datang ke acara nikahnya kaka. Kaka sengaja ga undang kamu. Ga tega . Tapi ga disangka, kamu datang. Dominiq seneng kamu datang, dia langsung peluk kamu kan waktu kamu kasih ucapan selamat? Kamu bilang 'titip ka suci, jangan sakitin dia, dia udah nunggu ka miniq sangat lama. Janji ya ka'. Dia tepatin janjinya, dia perhatian sama aku.
Penulis : *ikut sesegukan, alias nangis juga*
K'S : Kamu liat kan? Semua orang liatin ke pelaminan. Mereka tau sama hubungan kita, nu. Mereka ga nyangka , karena kamu datang dengan baju sembahyang hindu kamu. Orang tau kalo pacar kaka itu Hindu, dan kamu datang di tengah-tengah mereka. Ada guru spiritual kita, beliau juga liat. Pas kamu pulang, MC bacain surat yang isinya *dia bacain*

"Selamat menempuh hidup baru untuk pasangan mualaf , ka suci dan ka dominiq. Kalian bersatu di jalan Islam. Buddha dan Protestan. Ku do'akan semoga kalian menjadi pasangan yang langgeng sampai Tuhan yang bisa memisahkan kalian. Maaf, saya tidak bisa berkata banyak. Terimakasih untuk Trisuci Vinaya Pitaka atas semua kebaikanmu, perhatianmu, dan suportmu selama ini. Dokter spesialis jiwaku, selamat jalan."

Dominiq sampai ikut nangis juga dia. Dan surat dari kamu itu, kami simpan. Ini akan jadi kenangan yang ga akan pernah kami lupain. Terimakasih adekku. Jaga kesehatan ya, insomnia kamu parah sekali. Harus ekstra diperhatiin. Ayo nu, temui liya. Kisah kita sama, posisi kaka sama liya itu sama. Tapi kaka ga tau kedepan kalian gimana. Dan kaka berharap kamu temui liya. Ga mungkin dia ga nanggepin kamu. Percaya sama kaka.

Penulis : *masih nangis dan tetep diam*
K'S : Maaf dek, kalo kaka nyinggung-nyinggung lagi. Selamat berlibur ya , makasih udah mau dengerin curhatan kaka. Jaga diri kamu ya...
Penulis : Iya ka, terimakasih juga, kaka istirahat . Kaka ada dedenya sekarang. Ingat ka, kaka inda boleh seperti tadi ya. Kaka udah punya kehidupan sendiri, kaka udah berkeluarga, lupain kejadian kemarin.
K'S : Iya dek, makasih ya.
Penulis : Iya ka, udah malam ka, udah ya ka.
K'S : Tunggu ..
Penulis : Kenapa ka?
K'S : Kamu mau lebaran dimana dek?
Penulis : Ke bondowoso ka, ke rumah pak ahmad. Dulu beliau yang bekerja di rumah alm.aji , dia bekerja udah 35tahun sama aji.
K'S : Dek, mau kabulin permintaan kaka?
Penulis : Apa ka?
K'S : Kamu lebaran di kudus aja ya. Jangan kesana lagi, kaka mau sama kamu. Dominiq juga pulang, pasti dia senang juga. Lusi juga.
Penulis : Lusi marah denganku ka, gara-gara aku mualaf.
K'S : Biarin , jangan dengerin dia. hehehehe....
Penulis : Nanti ku usahakan ya ka...
K'S : Iya dek, kaka tunggu kabarnya ya. Nanti kita masak bareng. Gimana sama sholatnya?
Penulis : Alhamdulillah lancar ka, inda ada halangan apapun ka. 16 Tahun aku beragama Hindu , dan selama 6tahun keyakinanku ke Islam. Karena untuk dek, antara keyakinan dan agama itu beda arti.
K'S : Dek udah bisa ngaji?
Penulis : Sudah ka. Ngaji Iqro...
K'S : Itu bukan ngaji namanya, namanya baru dasar. hahahaha *ketawa bahagia dia* Iqro berapa?
Penulis : *sialan , dalam hati* , Iqro 4 ka, baru naik, lihat nanti ka. Aku bawa Al-Qur'an. Tapi aku bosan dengan bacaan sholat, aku cuma bisa bacaan itu itu saja. Pengen hafal yang lain.
K'S : Beli juz'ama aja dek, murah ko. Yang warnanya merah itu. Ga sampai 10.000.
Penulis : Udah ka, tapi belum hafal...
K'S : Ya sabarlah... Gimana tanggapan eyang?
Penulis : DAUH TUKAD!
K'S : Dauh Tukad? Artinya apa?
Penulis : Inda tau ka. Mungkin murtad dari Hindu. Inda tau aku artinya, masih banyak cerita lagi ka, tapi aku cape
K'S : Atau artinya pengikut wali songo ya? Lupa kaka. Hahahaha ya udah dek, ga usah didengerin omongan mereka, biasa. Suka hasut dan pojok-pojokin aja kerjaannya, teguh di jalan Allah ya... Allah itu penyayang umatnya, adek kalo berdo'a jangan lupa, do'ain kedua orangtua juga, kirim do'a untuk mereka. Islam itu fleksibel. Ga masalah orangtua ade non muslim, bisakan do'anya? Pakai bahasa Indonesia juga gapapa dek. Allah senantiasa selalu mendengar curhatan umatnya.
Penulis : Amin... Amin.. Ya Robbal'alamin.. Iya ka, dek tau do'anya. Terimakasih ya ka...
K'S : Iya, sama-sama ya dek, udah , udah malem ini kuping kaka panas. hihihi..kamu nomor hpnya ganti lagi aja dek.
Penulis : Lah orang muda punya biasa ,ka..
K'S : Pasti liya pake nomor '3' ya?
Penulis : ssssttt.. Rahasia Negara ,ka..hihihihi...
K'S : Hahahaha..iya iya kaka ngerti , udah ya dek, selamat malam. Wassalamualaikum..
Penulis : Siap ka... Waalaikumsalam. Wr.Wb..

Selasa, 24 Juli 2012

Nunggu Sahur

*Liat kesana kemari*
Sepi amat. Bau dupa dan pandan yang menyengat. Itu sudah biasa dirumah ini. Banyak Banten untuk sembahyangan, ceper, bunga, dll. Wangi semerbak bunga =.=
Mengundang setan...
Mau sahur , masih jam segini. Nantilah mungkin. Liat Handphone , sepi. Mana Hp penulis bagus sekali. hehehehe... Ini juga sambil ON di blog, tulas tulis , biasa , tulisan dokter seperti sandi rumput. Dan hanya Apoteker tercinta yang mengerti goresan tulisan tangan dari dokter sepucuk surat cinta yang berisikan 'resep obat untuk pasien yang datang ke apotek' hahahaha... jangan geer ya para apoteker...

Kenapa ya dari tadi tidak ada bosannya mendengarkan lagu ini , lagunya Chrisye yang Kala Cinta Menggoda. 3 jam dengerin lagu ini tidak ada bosannya sungguh, menggugah hati, gara-gara eyang lerry ini nyetel lagu ini , jadi penulis keterusan . Enak didengar untuk jiwa-jiwa yang sepi seperti penulis ini. Yang penting semangat untuk menjalani hidup. Senang rasanya sudah bisa ngetik 10jari. crak crak crik crik..... hehehehe...
*Gabut nih* dokter gabut. Dokter gabut, tadi kan baca buku tentang seputar kesehatan , 1 buku tebalnya sampai 758halaman. Ya Allah, ampunilah dosaku... banyak sekali ini bacaan , tapi resikolah.. tetap tersenyum walaupun meringis dalam hati. hehhee itukan manusiawi namanya :)

Memang serbasalah rasanya tertusuk panah cinta
Apalagi aku juga ada pemiliknya

hahahaha...siapa pemilik hatiku? tidak ada dok... inda ada yang mau sama dokter gabut macam kamu dok. kerjaannya galau aja. God Always Listening Always Understanding....
hehehehe...
Bingunglah penulis mau ngetik apalagi. Hitung-hitung senam jari di pagi hari sebelum sahur. Semangat......

Awali hari-harimu dengan senyuman.... eitsss..tapi jangan keterusan ya. Dan harus liat tempat dan situasi kondisi, nanti dibilang orang gila lagi.....

Ayam berkokok..
*kukuruyuukkkkkkkkkkkkkkkkkk*
Makan ah... tapi nunggu jam 3 sahur, semangat masih ada beberapa menit lagi ko. Mari kita lanjutkan menulis.

Ngebahas perempuan berambut panjang lurus, bergelombang dan kriting yuk...
Pembaca suka yang mana? Kalau penulis, punya kriteria tersendiri.. To the point aja ya
Penulis suka perempuan yang rambutnya bergelombang, bukan kriting ya.. Cantik :) semua perempuan koodratnya cantik ko, tapi ada yang lebih spesial lagi . Suka aja, karena Allah itu lebih tahu segalanya, menciptakan manusia sudah sesuai dengan apa yang telah Allah kasih. Penulis inda suka yang di bonding-bonding, apa adanya lebih bagus ko untuk dilihat. Tapi perempuan jaman sekarang sukanya dibonding begitu. Padahal cantik aslinya ko.beneran, tapi kan penilaian orang beda-beda. Itu pendapat dari penulis aja ko.
Suka sama perempuan yang sederhana, tapi punya wawasan yang luas, jangan terlalu luas ya , nanti bablas angine.hahaha.... inda harus pintar , tapi kreatif dan ulet, sederhana tapi elegan :)

Sekian.. Terimakasih..
^.^

Telfon Eyang Di Malam Hari


*yogyakarta..kringkringkringkring*
(diangkat)

Eyang Julianti : Om swastyastu..
Penulis : Waalaikumsalam eyang -.-
Eyang Jul : Lah...cucu ku , ada apa malam malam telfon? gus sakit?
Penulis : Mau ngucapin selamat ulangtahun untuk eyang jul di yogya sana. Ada ucapan selamat ulangtahun juga dari teman bagus, yang....
Eyang Jul : Iya , matur nuwun sanget bagus sama temennya. Iya eyang sendiri sampai lupa hari ulangtahun sendiri kapan. hahahaha... (ketawa dia)
Penulis : (dasar udah tua. *dalam hati* ) hahaahahaha (ikut ketawa juga) oia eyang , aniv juga ya pernikahannya. wah ganda, ayo eyang makan makan , buka bersama .

*tiba tiba ada suara eyang Juliarto*
Gantian toh mah, aku pengen ngomong sama cucuku, mbo ya dari tadi kamu terus toh...
*akhirnya di kasihin*

Eyang Ijul : Haloooo...
Penulis : eyanngggg.... kangen....main main ke bogor.
Eyang Ijul : kamu toh main kesini cah bagus. Mudik kemari. Nanti sama eyang dibuatin opor sambel goreng juga, dijamin Halal ya.
Penulis : hahahahaha...eyang bisa aja. iya nanti gus usahain untuk kesana.
Eyang Ijul : gus, tidur udah malem ini..
Penulis : Nanti yang, gus mau ucapin selamat ulangtahun buat eyang jul juga eyang ijul, dan aniv pernikahannya juga eyang... Langgeng untuk eyang yogya... semoga selalu di lindungi Tuhan..
Eyang Ijul : Astungkara , gus juga , kuliah yang rajin, biar jadi pa dokter. Nanti lanjut Spesialisnya di UGM aja ya, atau di UNDIP. Jadi toh pindah ke pemalang?
Penulis : Inda tau yang, liat nantilah , gus pusing yang... Eyang kata alm.aji juga pindah ke pemalang, nunggu rumah disana, yang di yogya nya di jual. Nanti kalian tinggal sama gus.
Eyang Ijul : Mbo ya kamu toh gus di yogya aja, rumah disana di kontrakan, di bogor di jual saja. Anak cuma 1 rumahnya banyak sekali brahma.
Penulis : Inda tau tuh yang , temen mu itu. hahaha.... Oia eyang , udah ya , gus cape yang, mau tidur dulu.
Eyang Ijul : Nak, ojo lali. Ojo dumeh, Ojo adigang, adigung, adiguna. Ojo seperti kacang lupa dengan kulitnya. Ingat, kamu masih ada darah Hindu sekalipun sekarang kamu mualaf. Jangan pernah lupain kami.
Penulis : Ya Allah eyang, inda akan gus lupakan kalian. Gus sadar orangtua gus Hindu, dan masih ada Buddha nya, gus sadar eyang. Gus inda akan seperti kacang lupa kulit. Eyang istirahat , gus juga....
Eyang Ijul : Memang insomnianya udah sembuh gus? Kaya kamu bisa tidur saja
Penulis : Hehehehehe bercanda yang, belum bisa tidur cepat . Inda tidur bahkan.
Eyang Ijul : Bilang toh sama eyang lerry, kan beliau dokter. Mungkin ada obatnya..
Penulis : sudah ah eyang sudah tidur. Udah ya yang , salam untuk eyang Jul .. Terimakasih eyang , selamat bersenang-senang...
Eyang Ijul : Nggih gus, matur nuwun sanget nggih...
Penulis : Nggih yang...
*tutup telfon*

Oia kenalkan, eyang jul dan eyang ijul itu sebutan untuk eyang yogyakarta. Soalnya tanggal,bulan lahir mereka sama-sama tanggal 24 Juli, tapi beda tahun lahirnya saja. Untuk eyang ijul tahun 1952 dan eyang jul tahun 1953, beda 1 tahun pas. Untuk anniv pernikahannya pun tanggal 24 Juli juga , mereka nikah di Pemalang, Jawa Tengah, 24 Juli 1972. Sekarang anniv pernikahan ke 40 tahun. Hebat..hebat ... semoga langgeng selamanya untuk eyangku...

Bingung mau ngapain lagi , liat liat buku diary nya bunda. Dasar ya anak satu , sukanya nulis. Waktu jaman almh masih muda belum mengenal internet apalagi untuk blog seperti ini, masih manual menggunakan buku. hehehe...Penulis tau sekarang hari ulangtahun orangtuanya bunda itu gara-gara baca buku diary nya, kalo inda mungkin lupa.
Almh dulu cantik , ya standarlah . Cantik hatinya bundaku, mukanya biasa aja kaya orang Jawa pada umumnya. hihihihi..tapi hidungnya mancunnngggg banget. Manis, sopan, unggah ungguhnya ada, alim lah. Ada di biodatanya, ternyata anak UGM toh bundaku. FH UGM. Keren dong bunda saraswati gitu... hihihihihi... Eyang Jul juga alumni UGM GEOGRAFI (Kartografi dan penginderaan jauh). Eyang Ijul juga sama kalo tidak salah , beliau FH. Sama seperti bunda. Orang Hukum :)
(Tapi anaknya tidak masuk UGM toh. hahahahahaha)

Enak kaya eyang jul dan eyang ijul. Serasi, mereka hidup berdua , punya anak cuma 1 . yaitu bundaku , dan bunda juga udah ngeduluin mereka . Penulis sayang sama mereka, karena sejatinya Eyang Ijul sama Eyang Jul itu teman dari alm.aji juga almh.bunda motty. Umur mereka hampir tidak jauh berbeda. Sama-sama berprofesi sebagai orang Hukum dan sama-sama berprofesi sebagai Hakim , dan almh.bunda saraswati waktu itu kalau tidak salah , Jaksa Penuntut Umum. Wah...keluarga Hukum :)
hehehehe....
Kalau almh.bunda motty itu dia alumni ITB (S1) dan Universitas Diponegoro Akuntansi (S2)

Alhamdulillah, penulis ikut ke eyang lerry, jadi dokter :)
Dokter unyu :D
PANU (pacaran sama nenek unyu)
*loh?* ga nyambung...

Sejatinya, walaupun kita udah beda keyakinan, tapi kalian tetap keluargaku. Penulis akan tetap mengakui itu. Tidak mungkin kacang lupa dengan kulitnya. Dauh Tukad.... hahaha
Ntahlah apa ini , penulis tidak tahu artinya, mungkin bagi pembaca mengetahuinya, silahkan untuk meninggalkan pesan..
Terimakasih telah membaca blogku..
^.^

Senin, 23 Juli 2012

Trie Utami - Mantramku

Om bhur bhuvah svaha
Tat savitur varenyam
Bhargo Devasyo Dhimahi
Dhiyoyo Nah Pracodayat

KepadaMu Tuhan
Yang menguasai dunia
Kuasa se alam semesta
Tiada satu menyamainya


Om bhur bhvah svaha
Tat savitur varenyam
Bhargo Devasyo Dhimahi
Dhiyoyo Nah Pracodayat

Karna Engkau Tuhan
Karnamu segalanya ada
Darimu semua tercipta
Hanya engkau yang aku puja


Om bhur bhvah svaha
Tat savitur varenyam
Bhargo Devasyo Dhimahi
Dhiyoyo Nah Pracodayat


CahayaMu Tuhan
Terang yang demikian nyata
Dalam sembah dan hening cipta
Ku pusatkan seluruh daya


Om bhur bhvah svaha
Tat savitur varenyam
Bhargo Devasyo Dhimahi
Dhiyoyo Nah Pracodayat

Sentuh Engkau Tuhan
Yang terangi jiwa hamba
Dalam mengarungi dunia
Ku berjalan dengan cahaya

Om shanti, shanti, shanti, Om....


NB : Hanya sekedar sharring lirik :)




Rumor - Butiran Debu

Lagu ini menyentuh hati, maaf sedikit lebay. Coba pembaca dengarkan lagu ini dengan suasana hening, pasti sangat menyentuh, penulis bisa menjamin itu. Apalagi yang memang pernah merasakannya yang ada didalam lirik lagu 'Butiran Debu'.


Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia

Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu


Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia


Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat........

Menepi menepilah menjauh
Semua yang terjadi diantara kita


Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

(Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi)
(Aku tenggelam dalam lautan) dalam luka dalam

Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu



Chrisye - Kala Cinta Menggoda

Lagu ini sangat menginspirasiku. Tidak tahu sebenarnya arti dari 'Kala Cinta Menggoda' itu. Karena penulis tidak pernah sama sekali merasakan arti cinta yang sebenarnya, apalagi ada niatan untuk menggoda. hihihihii.... Alunan musik yang sangat mendukung suasana hati, dimanapun penulis berada...

Sebelum janur kuning melengkung , 'berarti' dia masih milik siapa saja yang mampu merebut hatinya.
(sekalipun ada pacarnya) , memang penulis perduli ? hihihihii.... sikat dan bawa pergi saja ...
KARMA? Belakangan saja itu. KARMA memang tidak semanis KURMA, walaupun cuma beda 1 huruf saja :)


Sejak jumpa kita pertama ku langsung jatuh cinta
Walau kutahu kau ada pemiliknya
Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini

Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkan aku sekedar sayang padamu
Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkan aku sekedar sayang padamu

Memang serba salah rasanya tertusuk panah cinta
Apalagi aku juga ada pemiliknya
Tapi ku tak mampu membohongi hati nurani
Ku tak mampu menghindari gejolak cinta ini

Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap kau sayang padaku
Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap kau sayang padaku

Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak mampu menghindari gejolak cinta ini

Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkan aku sekedar sayang padamu
Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap kau sayang padaku


NB : Perjuangkanlah cinta. Jangan pantang menyerah 'Kala Cinta Menggoda' datang mendera.

Kamis, 19 Juli 2012

Bulan Agustus

BULAN AGUSTUS

Agustus adalah bulan kedelapan dalam satu tahun Kalender Gregorian. Asal-usul kata ini tidaklah begitu jelas, tetapi kemungkinan besar diambil dari Bahasa Portugis "Agosto" yang dipengaruhi oleh Bahasa Belanda "Augustus" . Kedua nama tersebut merujuk kepada Kaisar Romawi, Octavianus Augustus. Sebelumnya, bulan ini disebut Sextilis yang berarti keenam dalam Bahasa Latin.

Agustus adalah satu dari tujuh bulan lain yang memiliki 31 hari. Pada tahun biasa, tidak ada bulan lain yang dimulai pada hari dalam minggu yang sama seperti pada bulan Agustus walaupun pada tahun kabisat, bulan Februari dimuali pada hari yang sama. Bulan Agustus berakhir pada hari yang sama dengan bulan November setiap tahunnya.

OCTAVIANUS AUGUSTUS
Imperator Gaius Julius Caesar Octavianus Divi Vilus Augustus
Lahir : Roma, 23 September 63 SM
Wafat : Nola, Italia,  19 Agustus 14 M ( 75 tahun )

Gaius Julius Caesar Augustus (23 September 63 SM - 19 Agustus 14) yang bergelar Kaisar Oktavianus Augustus atau Kaisar Agustus (bahasa latin : Imperator Caesar Divi Filivs Avgvtvs) adalah Kaisar Romawi pertama dan salah satu yang paling berpengaruh. Ia mengakhiri perang saudara berkepanjangan dan menciptakan kedamaian , kesejahteraan , dan kemegahan di Kekaisaran Romawi, yang dikenal dengan sebutan Pax Romana atau Kedamaian Romawi . Memerintah sebagai penguasa tunggal mulai tahun 27 SM sampai meninggalnya tahun 14 SM. Ia menikah dengan Livia Drusilla dan langgeng hingga lebih dari 51 tahun . Setelah meninggal, Tiberius menggantikannya sebagai Kaisar Romawi.

Selasa, 17 Juli 2012

Bulan Juli

BULAN JULI

Juli adalah bulan ke tujuh dalam Kalender Gregorian. Namanya diambil dari nama Kaisar Romawi , Julius Caesar, yang lahir pada bulan ini. Sebelumnya,bulan ini disebut Quintilis yang  berarti kelima dalam bahasa latin karena pada mulanya, Kalender Romawi diawali pada bulan Maret. Bulan ini memiliki 31 hari, sama dengan bulan setelahnya, Agustus.

JULIUS CAESAR
Subura, Roma, Juli 100 SM
Wafat : Curia Pompey, Roma, 15 Maret 44 SM (55 Tahun)
Wangsa : Julius - Claudius

Gaius Julius Caesar (Latin : C.IVLIVS.C.F.C.N.CAESAR) (13 Juli 100 SM - 15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dengan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis), sebuah pencapaian yang yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini. 

Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah pertarungan saudara yang menjadikannya penguasa terhebat didunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi ditaktor seumur hidup , dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut.

Caesar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari Idi Maret tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Rebupblik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.

Kampanye militer Julius Caesar diketahui secara mendetail melalui tulisannya sendiri Kumpulan Komentar, dan banyak dari kisah hidupnya yang direkam sejarahwan seperti, Gaius Suetonius Tranquillus, Mestrius Plutarch, dan Lucius Cassius Dio.

Tulisan Sederhana Sang Penulis

Masih pantaskah penulis untuk datang kepadanya ?
Namun sadar sekali,
Cinta itu tak harus memiliki :')
dan penulis sadar akan hal itu
Semoga kamu bisa dapat yang lebih baik
Penulis mengukir namamu di tangan kanan dan ini permanent tidak bisa hilang :)
Dan penulis tidak akan pernah menghapusnya