Malin Kundang adalah cerita yang berasal dari Sumatra Barat. Cerita rakyat tentang anak durhaka kepada orangtuanya, dan kemudian di kutuk menjadi batu yang sekarang berada di Pantai Air Manis , Padang.
Cerita rakyat yang mirip dengan Malin Kundang adalah berasal dari Malaysia yaitu Si Tenggang. Yang ditulis oleh Walter William Skeat.
Hiduplah janda dan seorang anak laki-lakinya yang tinggal di daerah Pantai Air Manis , Sumatra Barat.
Ayah Malin tidaklah kembali ketika ia memutuskan untuk pergi merantau ke negeri seberang karena keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Maka pada saat itu, Malin Kundang yang menggantikan posisi Ayahnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan. Dan Ibunya yang bernama Mande Rubaya.
Suatu ketika, Malin meminta izin kepada Ibunya untuk pergi mengadu nasib di Kota. Ibunya sempat menolak karena teringat dengan Ayah malin yang tak pernah kunjung kembali. Namun akhirnya Malin berhasil membujuk Ibunya agar ia bisa pergi merantau.
Ditengah perjalanan , kapal yang ditumpaki Malin dibajak oleh pembajak laut. Semua perlengkapan, barang-barang diambil oleh pembajak dan semuanya di bunuh , namun malin berhasil selamat dari maut. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, dan pada akhirnya Malin memutuskan diri untuk berlabuh disebuah desa dekat pantai. Namun desa tersebut amat sangat makmur dan subur.Malin bekerja dengan ulet dan pantang menyerah. Bahkan ia sudah mempunyai anak buah lebih dari 100 orang. Malin seketika kaya dan mempersunting gadis cantik di desa tersebut.
Berita bahwa Malin Kundang telah suksespun terdengar sampai telinga sang Ibu. Ibu merasa bangga, anaknya Malin Kundang kini telah menjadi saudagar kaya. Setiap hari Ibu Malin selalu pergi ke dermaga kapal untuk menantikan kedatangan anaknya. Setelah lama menikah dengan gadis tersebut, malin memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya beserta istri dan anak buahnya. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal mewah langsung mendekati kerumunan orang yang sedang melihatnya. Mande Rubaya yakin , bahwa itu adalah anaknya Malin Kundang yang sekian lama pergi untuk merantau yang kini datang.
Mande Rubaya mendekati Malin
"Malin,anakku, mengapa engkau pergi begitu lama tetapi tidak memberikan kabar pada Ibu?"
Mande Rubaya sambil memeluk Malin. Namun Malin marah kepada Ibunya, dan mendorongnya hingga jatuh. Ia tidak mengakui Mande Rubaya sebagai Ibunya karena Mande Rubaya menggenakan pakaian yang jelek,kotor dan compang-camping. Malin merasa malu terhadap istrinya.
Namun, Mande Rubaya merasa Malin sudah berubah dan menjadi anak yang durhaka padanya. Ia berdo'a pada Tuhan "Oh,Tuhanku. Seandainya benar dia anakku , maka aku sumpahi dia menjadi batu"
Seketika itu yang Malin kembali berlayar bersama istri dan anak buahnya terkena badai yang sangat dahsyat. Setelah itu tubuh Malin Kundang menjadi kaku dan menjadi batu karang yang berbentuk seperti orang sedang sujud meminta ampunan kepada Ibunya.
Animasi Malin Kundang, Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran
Terimakasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar