Senin, 07 Mei 2012

Legenda Selat Bali

SELAT BALI
Pada zaman dahulu di Kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang bernama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Bertahun-tahun menikah, mereka mendapat seorang anak yang bernama Manik Angkeran.

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun ia mempunyai sifat yang tidak baik yaitu suka berjudi. Dia sering kalah dalam berjudi sehingga ia mempertaruhkan harta kekayaan orangtuanya, juga gemar berhutang kepada oranglain. Karena tidak bisa membayar, ia meminta bantuan kepada ayahnya yaitu Sidi Mantra untuk melakukan sesuatu. Sidi Mantra akhirnya berpuasa dan berdo'a untuk meminta pertolongan Dewa-Dewa. Tiba-tiba ia mendengar suara,
"Hai Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernama naga besukih. Pergilah kesana dan mintalah supaya dia mau memberikan sedikit hartanya"

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dan membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kemudian Sang Naga keluar. Setekah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terimakasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak lagi berjudi. Tidak lama kemudian, harta itu kembali habis untuk taruhan, Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantunya.

Manik Angkeran mendengar dari suara yang ntah dari mana arahnya bahwa harya itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai mencapai kesana, dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai do'a dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu Sidi Mantra tertidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangannya Manik Angkeran , dia berkata "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma."
Manik Angkeran memotong ekor Naga Besukih
Manik Angkeran dan Naga Besukih
Manik Angkeran terpesona melohat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Nagga Besukih ketika Naga berputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

"Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak disini". Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang memisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi Selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Dapat mendownload animasi videonya di 


Berikan Komentar, Saran dan Kritik
Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar