Senin, 14 Mei 2012

Notebook Hidupku

Muka mu pucat sekali. Itu yang dikatakan teman kost ku tiap malam. Sebenarnya aku merindukan sesuatu, semenjak kepergian Aji, rasanya aku rapuh. Aji inda pernah datang dalam mimpiku. Apa Aji memang benar sudah membenciku karena keputusanku waktu itu? Maafkan aku Aji. Sekalipun aku membatalkannya, Aji inda akan pernah kembali lagi kesini. Tiap hari aku berdo'a untukmu. Untuk orang-orang yang pernah aku sayangi juga yang pernah memberiku kasih sayang.

Aji dimana? Bunda mana? Kakak mana?
Mereka semua dimana?
Aku sendiri disini Aji. Capek rasanya dengan semua ini. Mereka tertawa diatas penderitaanku. Mereka senang melihat ku yatim piatu sekarang. Anak laki-laki yang lemah yang Aji punya. Anak laki-laki yang inda bisa melawan yang Aji punya. Apa yang mau dibanggakan dari aku? Rasanya inda ada. Sedih, mungkin aku lebay. Tapi inilah aku yang apa adanya. Aku yang ingin mendapatkan kasih sayang dari orangtuaku, rasanya aku kurang untuk merasakannya. Apa-apa aku harus mengerjakannya sendiri. Tapi aku ikhlas :)

Aji yang telah mengajariku segalanya. Walaupun aku tau, Aji bukan ayah biologisku. Tapi aku bangga punya Aji seperti mu. Yang selalu memotivasiku, walaupun rasanya percuma. Aku hanya ingin buat Aji bangga, juga Bunda dan kakak ku :) hanya aku yang tersisa dari segalanya. Aji , Bunda, Kakak tau? Sebentar lagi aku ulangtahun. Tepatnya 26 hari lagi. Aku ingin kalian datang walaupun hanya mimpi.Aku inda ingin apapun, aku ingin melihat kalian bahagia di surga. Mungkin ini teguran buat aku untuk bisa hidup lebih mandiri lagi. Benar kata Aji.

Bibirku kering, aku inda tau aku kenapa. Muka pucat, bibir juga kering. Rasanya sakit semua.

Bunda, Kakak. Aku mau cerita.
Ada seorang perempuan, ia perhatian dengan ku, aku mengenalnya kurang lebih satu tahun yang lalu. Aji juga mengenal perempuan ini. Sempat aku kenalkan pada Aji. Kami kenal sewaktu kami berdua inda sengaja sedang belajar agama yang kami dalami . Disana kami dikenalkan dengan guru spiritual dengan harapan supaya kami mualaf dan bisa bersatu.

Satu bulan aku mengenalnya, rasanya ada yang mengena. Ntahlah perasaan apa itu. Bukan cinta, aku inda bisa bilang cinta. Ia lebih tua enam tahun dari aku. Ia sudah aku anggap seperti kakak ku sendiri. Dia baik, perhatian , juga sayang sama aku. Dia care, dia pendengarku, dan ternyata kami satu profesi, tapi ia Spesialis Kejiwaan. Namun ia sudah kerja di Rumah Sakit Jiwa dan sekarang ia sedang melanjutkan kuliah S2 nya. Ia anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara.

Aku merasa dekat dengan dia. Tapi kedekatan kami inda begitu mulus, karena perbedaan usia juga karena aku seumuran dengan adenya dia. Orang-orang selalu mengatakan, kenapa inda dengan adenya saja yang sama-sama seumuran? Banyak yang berkata tidak enak. Tapi ia seorang yang menangani kejiwaan , ia begitu santai menanggapinya, tapi mungkin aku orang yang selalu inda percaya diri, minder dsb. Aku juga dikenal dengan orang yang idealis, untuk urusan pacar saja harus anak satu-satunya inda punya ade dan kakak, harus berwawasan luas, bisa menguasai bidang tertentu (akademik maupun non akademik). 
*udah kaya orang mau daftar sekolah aja. hahaha... tapi inilah aku.

Aku sebenarnya suka dengan seorang perempuan, ia anak tunggal, kami seumuran tapi hanya bulan lahir saja yang beda. Ia tadinya sekolah di sebuah pulau yang dikenal dengan Pulau Dewata. Ia orang Jawa, namun aku bingung sebenarnya ia lahir di ujung pulau Jawa bagian timur atau dimana. Dan sekarang ia melanjutkan sekolah di pulau Jawa bagian timur. Kami juga berbeda keyakinan. Awalnya , aku inda ada rasa apa-apa dengan dia, tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai suka dengannya.hahahaha.......... (eits..kamu jangan GR ya ;)

Sekarang, tiap dia minta di telfon. Aku selalu menolaknya. Karena aku di ceritakan tentang pengalamannya yang sudah-sudah dengan temanku. Dan aku merasa laki-laki paling cupu, kaku dan dingin sama perempuan. Aku inda bisa ngomong banyak. Kaku sekali. Padahal ia berharap untuk bisa menelfon ku tapi selalu aku tolak, Maafin aku. Aku yang belum bisa menerima dan mendengar kenyataan ini. Kamu pernah jadian dengan namaku, tetapi bukan dengan aku.

Aku memang tertarik dengan agama mayoritas di Indonesia, karena aku hidup dan besar dilingkungan masyarakat yang mayoritas agama di Indonesia pada umumnya. Dan juga aku bersekolah dan bergaul dengan teman-teman yang semuanya mayoritas agama di Indonesia. Semenjak aku mengenal perempuan ini, aku termotivasi, dan aku menghilang beberapa tahun darinya dengan harapan nanti begitu aku mualaf, sudah inda ada hambatan apapun. Namun, manusia hanya bisa berencana dan Hyang Widhi inda merestuinya. Dan sebelum meninggalnya Aji, ia memberiku kalung emas putih yang berlambangkan 'Ongkara', Aji bilang. Aku inda boleh melepaskannya apapun yang terjadi, kalau aku melepasnya, aku adalah anak yang paling durhaka. Sampai sekarang kalung ini aku pakai.

Mereka berdua aku ibaratkan sebagai Fisika dan Biologi Bahasa Inggris. 

Fisika itu matapelajaran yang paling aku sukai, inda pernah mengenal lelah kalau mengerjakan Fisika. Tiap hari belajar Fisika. Buat aku menarik , dan aku bercita-cita dari awal untuk kuliah di jurusan Geofisika, atau Kebumian dan Perminyakan. Fisika itu matapelajaran satu-satunya yang aku suka , inda ada yang lain selain Fisika. Fisika adalah satu inda ada yang lain kecuali Fisika. Aku suka berhitung tapi inda suka Matematika.

Biologi itu matapelajaran yang paling menyebalkan yang pernah aku temui. Mana banyak banget materinya, cacing cacing , Menjijikan. Penyakitlah apalah. Menyebalkanlah pokoknya. Inda suka. Sesuatu sekali kalau nilai biologi ku bagus. Bagus tapi inda pernah niat padahal aku bisa mengerjakannya, tapi inda sesemangat seperti Fisika. Sama dengan Bahasa Inggris. Mual rasanya kalau belajar Bahasa Inggris, inda tau kenapa segitu bencinya aku dengan kedua matapelajaran tersebut. Rasanya ingin bolos. 
Padahal orang selalu mengira aku bisa bahasa inggris , karena diliat dari muka yang meyakinkan.hahahaha.... Tapi sekarang, mau inda mau aku kuliah di jurusan yang dimana itu berprofesi sebagai penolong orang sakit. Walaupun O besar aku bisa Biologi dan Bahasa Inggris.

Inilah kenapa aku mengatakan mereka bagaikan Fisika dan Biologi Bahasa Inggris.
Fisika : 'Anak tunggal', juga yang ada pada dirinya, seumuran.
Biologi Bahasa Inggris : Banyak saudara kandung,lebih tua dari umurku, pengertian yang lebih.

Dan mulai sekarang aku harus membuka mata, ternyata bisa satu bidang itu merepotkan hidup. Biologi Bahasa Inggris menjadi makanan sehari-hari sekarang. Dan mulai perlahan meninggalkan Fisika ku yang paling aku cinta.... :)

Namun, kini aku telah mengetahui semuanya dari adenya. 
Mbak sebutan aku untuknya karena ia lebih telak tuanya dari aku. Aku tau semua masalalunya yang inda aku pernah pikir sama sekali. Ternyata ia sama dengan perempuan yang aku suka. Posisi mereka sama. Tapi bedanya mbak ini lebih diam dan inda menggembar gemborkan dan hanya sedikit orang yang tau masalalunya. 
Dan aku tau kenapa ia memilih Spesialis Kejiwaan (Sp.KJ) , karena ia sangat perduli dengan dirinya. Juga karena selama ini ia lebih memilih untuk diam dari semua masalahnya.
Aku inda sengaja sebenarnya mengartikan tulisan tangannya yang ntahlah sebenarnya ditunjukan untuk cowo masalalunya atau bukan,
"Estoy esperando aqui. No me importa quien eres. Te amo Mr.230790"
"Aku menunggu disini. Saya juga tidak perduli siapa kamu. Aku mencintaimu"
Dan kalau dilihat-lihat nomor itu menunjukan seperti 23 Juli 1990.
Kita sekarang 1-1 mbak :)
Tanpa mbak sadari aku juga tau tentang semua masalalu mu... Pantas kita nyambung kalau ngobrol. Juga kalau mbak ngasih saran untukku. Karena kita pernah merasakan itu.

Semoga kalian suatu saat bisa membaca ini.... Ini curhatanku untuk kalian, kalian yang pernah ada dalam hidupku Miss.Sanjaya and Miss.Viyana.

Beginilah anakmu Aji, Bunda, juga Kakak. Ademu nakal ya kak.. :D
Paling repot kalau harus cari pacar , kebanyakan ini itu....

1 komentar: