Rabu, 09 Mei 2012

Yatim Piatu

Yatim Piatu, itulah statusku sekarang. Status baru ketika sebelumnya aku hanya ditinggal pergi oleh Bunda. Dan ditanggal 20 April 2012 kemarin, Aji ku dijemput oleh Bunda untuk tinggal bersama di surga. Rasanya masih inda percaya Tuhan, dengan semuanya. Mungkin Bunda lebih ngebutuhin Aji.

Kadang, aku merasa iri kalau melihat teman-teman kost dijenguk oleh orangtuanya. Aku hanya berusaha tersenyum didepan mereka, berusaha kuat walaupun sebenarnya sedih. Laki-laki juga manusia. Bisa nangis juga punya perasaan ko... Cuma aku berusaha untuk tegar juga inda rapuh. Kadang kalau di kost an rame ada orangtua dari teman-temanku datang, aku lebih suka pergi sendiri, kadang aku duduk di tempat orang jualan.

Aku suka ingat, ketika aku masih kecil. Dimana anak se usiaku main bersama teman-temannya, tetapi aku milih dirumah untuk jagain bunda yang sakit gagal ginjal. Mungkin aku kuper, aku inda suka hidup glamor, suka tempat yang sepi untuk selalu sendiri.

Kalau Aji kerja keluar kota mendadak, pembantu pulang ke kampung. Aku hanya dirumah sama Bunda. Di umurku yang masih 4tahun aku udah bisa makan sendiri tanpa ada nasi yang jatuh ke lantai satupun, karena dari kecil aku udah diajarin sama Aji , cara makan supaya inda tumpah, dan yang paling penting karena Bunda sakit, jadi aku inda boleh nakal, inda boleh nyusahin Bunda. Pakai baju sendiri walaupun sering salah pakai, pakai baju kemeja yang ada kancingnya juga sering salah. Aku inda suka mainan tembak-tembakan, aku suka main boneka astro boy, kuda-kudaan, pinguin, pokemon, ikan hiu dll. Karena buat aku, boneka itu temenku yang selalu ada setiap aku sendiri dirumah, suka ngomong sendiri sama boneka, malah aku anggap mereka itu ade aku. hihihihi..... Aku sering pegang sapu kalau dirumah, aku selalu tunjukin ke Bunda kalau laki-laki juga bisa nyapu. Aku sering diejek sama temen laki-laki kalau aku sedang nyapu di halaman, mereka lewat depan rumahku, mereka panggil aku "banci,bencong". Aku cuma diem inda bisa melawannya. Hanya teman-teman perempuanku yang baik. Mereka inda pernah mengejekku banci.

Bunda itu haluuuuuuusssssssss sekali kalau ngomong, inda pernah nada membentak atau marah. Apalagi kalau bicara dengan Aji, itu benar-benar menghargai suaminya :)
Bunda juga nurut, dia inda pernah bilang inda bisa. sekalipun inda bisa, tetapi ia mencobanya dahulu sebelum bilang inda bisa. Bunda sama Aji bedanya 17tahun. 
Nama lahir bundaku, I.a Saraswati P.Dj. Lahir di Pemalang, Jawa Tengah, kemudian tinggal di Sragen dan sekolah di Yogyakarta sampai akhirnya nikah dengan Aji.
Ajiku bernama I.B.Gd Brahma W.I.Dj. Lahir di Denpasar, juga besar di Denpasar.
Sebelumnya aji nikah dengan ibu biologisku, S. Moscha Lewis Timmothy, yang berkewarganegaraan Jepang  (meninggal ketika melahirkanku)

Aku sayang Bunda demi apapun. Walaupun ia bukan ibu biologisku, tapi Bunda yang udah besarin aku. Tanpanya, aku inda akan bisa pegang sapu, cuci piring, pekerjaan perempuan lainnya. hehehe... Bunda pinter, dia orang hukum tapi jago fisika. Ini yang buat aku cinta mati sama fisika (walaupun kuliah, jurusan yang aku ambil bukanlah fisika. Berpaling ke Biologi yang aku inda kuasai sama sekali dan belajar dari awal).
Bunda juga Aji selalu pesan sama aku. 
"Cari jodoh orang jawa aja ,supaya inda usah jauh-jauh. Tapi yang se iman. Diliat "bibit,bebet,bobotnya" (selalu inget omongan Bunda), buang egoismu yang selalu maunya punya pacar sama-sama anak tunggal, kalau pacarmu nanti beda keyakinan, anak tunggal pula, apa mau orangtuanya nyerahin gitu aja buat kamu,nu? (hahahahahaha.....lucu sek Aji iki) cari yang bisa terima kekurangan juga kelebihan kamu. Kalau bisa, harus bisa bahasa Jawa Krama ya. Inda harus satu kasta (kata bunda). Jangan cari pacar orang Hukum. Kamu juga inda boleh masuk Hukum, jadi rakyat bisa aja yang suka bayar pajak walaupun suka di korupsiin (Kata Aji)"
hahahahaa....ada-ada aja , kaya jaman Siti Nurboyo aja Bun. Lah, susah Aji Bunda. Orang Jawa biasanya mayoritas semua. Kalau mau yang se iman, cari orang Bali , tapi itupun inda jaminan dapet yang se iman juga.

Maaf aji dan bunda, aku belum bisa berbuat banyak untuk kalian. Juga belum bisa bahagiain kalian. Aji Bunda tau inda? Aku sekarang kerja juga semenjak ditinggal Aji. Walaupun cuma ngontrol roti di setiap toko yang udah kadaluwarsa dan diganti yang baru. Tetapi penghasilannya lumayan untuk nambahin biaya kuliah tanpa mengganggu uang dari Aji. Nanti, kalau aku dapat gaji pertama, aku ingin kasih itu untuk kalian, tapi...dan akhirnya aku mau sumbangin uang itu ke anak-anak yang lebih ngebutuhin. Semoga bermanfaat untuk mereka :)


Tidur tenang dialam surga Hyang Widhi Wasa, ayahanda dan ibundaku. Do'akan aku selalu, aku terus berusaha dan berusaha untuk lebih baik lagi dari hari ini. Aku akan selalu mengingat pesan-pesan kalian.
Kadang suka ketawa kalau lagi ngebahas itu, tapi ujung-ujungnya nangis lagi. Coba ya , Aji sama Bunda masih ada. Tuhan udah punya skenario jalan cerita hidup seseorang, mungkin aku hanya bisa merasakan punya orangtua sampai umur 15tahun 10bulan 11hari saja. Dan ketika aku menginjak usia 16tahun nanti. Aku ingin berdo'a untukmu Aji dan Bundaku.....
Salamku,
Ch.Leuwisnawa I.Dj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar