Kamis, 10 Mei 2012

Pura Besakih

PURA BESAKIH 
Pura Besakih adalah sebuah kompleks pura yang terletak didaerah Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali.
Kompleks Pura Besakih terdiri dari 
1 Pura pusat (Pura Penataran Agung Besakih), dan
18 Pura pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura lainnya)

Disebutkan bahwa, kata Besakih berasal dari kata Basuki yang berarti "selamat". Kata ini berkembang menjadi Basukir dan Basukih, lalu menjadi Besakih. 

Di Pura Basukian , diareal inilah pertama kalinya tempat diterimanya wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya, cikal bakal Agama Hindu Dharma sekarang di Bali, sebagai pusatnya. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Diantara semua Pura-Pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung : Pura terbesar, terbanyak bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua pura yang ada di kompleks Pura Besakih. 

Di Pura Penataran Agung terdapat 3 Arca atau Candi utama simbol stana dari sifat Tuhan Trimurti, yaitu :
Dewa Brahma : Dewa Pencipta
Dewa Wisnu : Dewa Pemelihara
Dewa Siwa : Dewa Pelebur/Reinkarnasi

Sejak tahun 1995, Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Filosofi
Keberadaan fisik bangunan Pura Besakih, tidak sekedar menjadi tempat bersemayamnya Tuhan, menurut kepercayaan Agama Hindu Dharma, yang terbesar di Pulau Bali, namun di dalamnya memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Sebuah gunung tertinggi di Pulau Bali yang dipercaya sebagai pusat Pemerintah Alam Arwah, Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah Pulau Bali dan sekitar.  Sehingga tepatlah kalau di lereng Barat Daya Gunung Agung dibangun untuk kesucian umat manusia, Pura Besakih yang bermakna filosofis.

Makna filosofis yang terkandung di Pura Besakih dalam perkembangannya mengandung unsur-unsur kebudayaan yang meliputi :
1. Sistem pengetahuan
2. Peralatan hidup dan teknologi
3. Organisasi sosial kemasyarakatan
4. Mata pencaharian hidup
5. Sistem bahasa
6. Religi dan upacara
7. Kesenian
Ketujuh unsur kebudayaan itu diwujudkan dalam wujud budaya ide, wujud budaya aktifitas, dan wujud budaya material. Hal ini sudah muncul baik pada masa Pra-Hindu maupun masa Hindu yang sudah mengalami perkembangan melalui tahap mitis, ontologi dan fungsional

STRUKTUR PURA BESAKIH


Benteng Alam Pelindung Pura Besakih :
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/29/14230077/Benteng.Alam.Pelindung.Pura.Besakih


Kesan pesan penulis :
Bangga rasanya jadi umat Hindu. Rasa kebersamaannya menyatu dengan alam. Budaya dan Tradisionalnya juga menyatu di kehidupan sehari-hari kita. Walaupun sekarang agama Hindu tidak sebanyak dulu, tetapi kita sebagai umat Hindu harus tetap bangga, karena banyak peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia pada masa Hindu-Buddha yang tentunya tidak bisa dihitung dengan angka. Swaha... _/\_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar